Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi, Dinas Komunikasi Informasi Kota Surabaya Adang Kurniawan mengatakan, dalam sehari muncul seribu alamat baru situs porno pada internet.
"Setiap kali situs porno diblokir, tapi alamat baru terus bermunculan," kata Adang di sela-sela acara pembinaan pengusaha warung internet (warnet) di Surabaya, Rabu (14/7).
Karena terus bermunculan alamat baru situs porno, kata Adang, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kewalahan memblokirnya. "Kami gak nututi untuk memblokirnya," ujarnya.
Berbagai alamat baru situs porno tersebut juga didownload oleh banyak pengguna internet, termasuk di warnet. Adang mengatakan untuk memblokir situs porno, Pemkot Surabaya menggunakan operator penyaring yang berkantor pusat di Jakarta.
Menurut dia, jumlah operator penyaring tidak sebanding dengan gencarnya kemunculan berbagai alamat baru situs porno. Untuk itu komunitas warnet di Surabaya akan membuka operator Nawala sendiri. "Jadi kami bisa memblokir sendiri," ucapnya.
Adapun jumlah warnet di Surabaya yang terdata sebanyak 345 unit.
Syahrul Halim, dari Komunitas Warnet Indonesia mengatakan, adanya situs porno di internet membuat keluarga menjadi takut untuk mengenal dan mengetahui pentingnya fungsi internet. Selain itu, situs porno juga menjadi penghalang tumbuhnya minat masyarat untuk berinternet.
Adang meminta pengusaha warnet melarang pelanggannya mengakses konten yang bertentangan dengan hukum. "Pengusaha warnet harus mengajak pengguna internet untuk mengedepankan nilai pendidikan, etika, moral dan hukum," paparnya. [tempointeraktif]
No comments:
Post a Comment