Seorang bocah berusia 13 tahun dari California telah menjadi orang termuda yang berhasil mencapai puncak gunung Everest sebagai bagian ambisinya memanjat pegunungan tertinggi di tujuh benua.
Usianya masih sangat muda, 13 tahun, Jordan Romero dari Big Bear, California telah berhasil memanjat puncak gunung Kilimanjaro dan bersiap untuk mendaki gunung Everest sejak itu.
Pada hari Sabtu dia berhasil mencapai puncak setinggi 29.035 kaki tersebut dan berbicara kepada juru bicaranya melalui ponsel satelit.
Pada blog Jordan sebelumnya dia menyatakan, "Setiap langkah yang saya ambil akhirnya menuju ke tujuan terbesar hidup saya yakni berdiri di puncak dunia,” dan sebuah pernyataan dari juru bicaranya yang menyampaikan sesaat setelah dia meraih puncak, “Setiap orang terdengar bahagia namun tidak percaya.”
Jordan Romero telah mendaki banyak gunung tertinggi di dunia bersama ayahnya, ayah pacarnya dan tiga orang pemandu. Sementara dari rumahnya di Amerika Serikat, ibunya menyaksikakan kemajuan yang berhasil dicapai melalui pelacak Global Positioning System (GPS) yang dipasang di dekat puncak. “Saya sangat bangga terhadap dirinya,” ujar Ibunya kepada Associated Press sebagaimana dilansir Yahoonews.
Pencapaian Jordan mendapat banyak sambutan hangat oleh orang-orang di seluruh dunia termasuk AmazingKids.org yang merayakan pendakian keKilimanjaro pada tahun 2006 sebagai sebuah contoh bagi anak lainnya untuk bisa menyelesaikan prestasi yang luar biasa. Rekor sebelumnya dicatat oleh Temba Sheri dari Nepal yang berhasil memanjat puncak dunia pada usia 16 tahun.
Remaja ambisius tersebut telah menjadi sumber kontroversi dalam beberapa bulan terakhir seiring pertanyaan yang muncul tentang kondisi fisik dan mental anak ketika mencoba menjadi orang termuda yang memecahkan rekor dunia dalam pendakian gunung tertinggi.
Jessica Watson dan orang tuanya menerima kritik dari beberapa pemerhati anak ketika dirinya sukses berlayar mengelilingi dunia seorang diri, dengan beberapa orang menyebut aksi tersebut sebagai bentuk kecerobohan.
Jessica berlayar pada usia yang sangat muda menuju Sydney pada bulan Mei dan diberi salut oleh Perdana Menteri Australia sebagai seorang pahlawan. Dan pihak lainnya memberi perhatian kepada hasil sukses tersebut sangat penting karena dunia remaja biasa disibukkan dengan televisi dan video game.
Usianya masih sangat muda, 13 tahun, Jordan Romero dari Big Bear, California telah berhasil memanjat puncak gunung Kilimanjaro dan bersiap untuk mendaki gunung Everest sejak itu.
Pada hari Sabtu dia berhasil mencapai puncak setinggi 29.035 kaki tersebut dan berbicara kepada juru bicaranya melalui ponsel satelit.
Pada blog Jordan sebelumnya dia menyatakan, "Setiap langkah yang saya ambil akhirnya menuju ke tujuan terbesar hidup saya yakni berdiri di puncak dunia,” dan sebuah pernyataan dari juru bicaranya yang menyampaikan sesaat setelah dia meraih puncak, “Setiap orang terdengar bahagia namun tidak percaya.”
Jordan Romero telah mendaki banyak gunung tertinggi di dunia bersama ayahnya, ayah pacarnya dan tiga orang pemandu. Sementara dari rumahnya di Amerika Serikat, ibunya menyaksikakan kemajuan yang berhasil dicapai melalui pelacak Global Positioning System (GPS) yang dipasang di dekat puncak. “Saya sangat bangga terhadap dirinya,” ujar Ibunya kepada Associated Press sebagaimana dilansir Yahoonews.
Pencapaian Jordan mendapat banyak sambutan hangat oleh orang-orang di seluruh dunia termasuk AmazingKids.org yang merayakan pendakian keKilimanjaro pada tahun 2006 sebagai sebuah contoh bagi anak lainnya untuk bisa menyelesaikan prestasi yang luar biasa. Rekor sebelumnya dicatat oleh Temba Sheri dari Nepal yang berhasil memanjat puncak dunia pada usia 16 tahun.
Remaja ambisius tersebut telah menjadi sumber kontroversi dalam beberapa bulan terakhir seiring pertanyaan yang muncul tentang kondisi fisik dan mental anak ketika mencoba menjadi orang termuda yang memecahkan rekor dunia dalam pendakian gunung tertinggi.
Jessica Watson dan orang tuanya menerima kritik dari beberapa pemerhati anak ketika dirinya sukses berlayar mengelilingi dunia seorang diri, dengan beberapa orang menyebut aksi tersebut sebagai bentuk kecerobohan.
Jessica berlayar pada usia yang sangat muda menuju Sydney pada bulan Mei dan diberi salut oleh Perdana Menteri Australia sebagai seorang pahlawan. Dan pihak lainnya memberi perhatian kepada hasil sukses tersebut sangat penting karena dunia remaja biasa disibukkan dengan televisi dan video game.
No comments:
Post a Comment